Malam minggu kita, malam jumat..

Kita tak seperti pasangan lain, jarak kita dekat. Tapi, tembok asrama itu pemisah kita. Kita tak juga sekelas, hanya satu sekolah. Entah dibawah bintang apa kita terlahir hingga kita berjodoh. Aku santri dan kau santriwati, aku pria berpeci dan kau gadis manis dengan jilbab merah jambumu.

Aturan sekolah melarang kita berhubungan, tapi tak ada larangan bahwa dilarang berjatuh cinta dalam buku aturan itu. Hari minggu kita tetap bersekolah, jumat adalah akhir pekan. Yaa itulah aturan sekolah kita, aturan asrama kita di pesantren. Tembok tinggi itu tetaplah pemisah yang tinggi dan ada beling disana. Hanya telepon genggam tempat kukirim rinduku di akhir pekan, itupun malam jumat. Kita berucap cuap semalaman, tak terasa malam jumat kita lewati. Sekali lagi bukan malam minggu akhir pekan kita, malam jumat.

Ini malam jumat, Malam dimana pasangan lain belum begitu sibuk dengan pasangannya, namun kita sudah menggebu. Kita hanya melepas rindu lewat telepon genggam, entah itu pesan singkat atau bertukar sapa lewat suara. Kita tak bertemu, kadang hanya bertukar pandang melalui kaca jendela asrama. Aku tahu kau tersipu saat kutatap, akupun begitu, ada yang bergetar disini (dihatiku).

2 tahun kita lewati ini, hanya beberapa kali dalam setahun kita berkencan. Itupun bukan malam minggu, kau gadis manis yang tak boleh keluar malam. Malam jumat adalah pilihan kita bertelepon ria semalaman. Besok adalah hari libur, jumat. Kita belum begitu mengenal malam minggu ala pasangan lain. Weekend kita malam jumat.

Ditahun ketiga, malam jumat dan minggu kita sudah bisa bertelepon ria. Namun kini bukan tembok beling yang memisahkan kita tetapi, laut jawa dan sulawesi. Aku di Makassar kau masih di Kuningan, yaa aku pindah sekolah. Dan kita berpisah.

Kita tak perlu bermalam minggu di hari sabtu, karena malam jumat pun tahu kita saling merindu. Tweet