Friday, March 13, 2009

adu mulut bermuat arogansi
mentari memerah marah
kupandang sebelah mata saja
karena kurasa bukan aku,tapi dia dan dia

berdebu udara dalam ruang
sibukku hanya melamunkan
akhirnya terbentur syarafku
membuka kedua mata,tak hanya sebelah

angin kering kemarau bersiul
air mata penghuni langit berjatuhan
ku ikut saling adu
dihimpun dengan gerak dan kata

atmosfir menghitam
rasa sakit menamparku
tertatih berlumur darah
kumengalah, tak kalah

No comments: