Angin Menderu tak membisu
delapan penjuru mata angin tekanku
detik menanti tak berhenti
disapa malam kuhanya sendiri....
lamunanku mengawang sembilu baru
menyayat perih kulit hati
terdiam diriku dalam penyesakan
kan dibunuh siksa rindukah diriku??....
kutatap hanya bayang dirimu
tak jelas raut wajahmu saat itu
kau tatap jugakah diriku
tutupi siksa rinduku yang baru....
tak jua kutemukan arti itu
pada lekukan bayang indahmu
kemana kuharus sengsara
dalam bara yang tersisa....
keresahan terus membisik licik
hujamkan kebingungan meleburkan
menyatukan diri pada tulisan
hanya takdir yang kupertaruhkan....
kau pun hilang dalam bayang
tinggalkan isyarat yang kan kuartikan
ditemani angan kenangan
juga sedih kesendirian....
No comments:
Post a Comment